Sabtu, 10 Desember 2011

Fisiologi organ genitalia wanita (EwiqLiny^_^V)


A.     FISIOLOGI
  1. Menstruasi
a.       Fase Haid
Proliferasi-sekresi-menstruasi
Description: Siklus menstruasi
b.      Sindrom premens
PMS (pre menstruasi syndrome) atau gejala pre-menstruasi, dapat menyertai sebelum atau saat menstruasi. Antara lain:
• Perasaan malas bergerak, badan menjadi lemas, serta mudah merasa lelah.
• Nafsu makan meningkat dan suka makan makanan yang rasanya asam.
• Emosi menjadi labil. Biasanya kita mudah uring-uringan, sensitif, dan perasaan-perasaan      negatif lainnya.
• Mengalami kram perut (dismenorrhoe).
• Kepala nyeri.
• Pingsan.
• Berat badan bertambah, karena tubuh menyimpan air dalam jumlah yang banyak.
• Pinggang terasa pegal.
·         Faktor kejiwaan, masalah sosial, masalah keluarga dan lain lain juga memegang peranan penting dalam terjadinya PMT. Wanita yang paling sering mengalami PMT adalah wanita yang sangat peka terhadap perubahan hormonal dan terhadap faktor faktor psikologis tadi. Apalagi bila seorang wanita peka terhadap kedua duanya maka keluhan yang terjadi akan semakin berat.

Cara mengatasinya
Kalau kita mengalami PMS kita bisa melakukan hal-hal di bawah ini;
• Kurangi makanan bergaram, seperti kentang goreng, kacang-kacangan, dan makanan berbumbu, untuk mengurangi penahanan air berlebih.
• Kurangi makanan berupa tepung, gula, kafein, coklat.
• Tambahkan makanan yang mengandung kalsium dan vitamin C dosis tinggi, seminggu sebelum menstruasi.
• Makan makanan berserat dan perbanyak minum air putih.
• Jika menstruasi cukup banyak mengeluarkan darah, perbanyak makan makanan atau suplemen yang mengandung zat besi agar terhindar dari anemia.
Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengatasi sakit perut waktu menstruasi:
• Kompres dengan botol panas (hangat) tepat pada bagian yang terasa kram (bisa perut atau pinggang bagian belakang).
• Mandi air hangat, boleh juga menggunakan aroma terapi untuk menenangkan diri.
• Minum minuman hangat yang mengandung kalsium tinggi.
• Menggosok-gosok perut/pinggang yang sakit.
• Ambil posisi menungging sehingga rahim tergantung ke bawah. Ini bisa membantu relaksasi.
• Tarik napas dalam-dalam secara perlahan untuk relaksasi.
• Obat-obatan yang digunakan harus atas pengawasan dokter. Boleh minum analgetik (penghilang rasa sakit) yang banyak dijual di toko obat, asal dosisnya tidak lebih dari 3 kali sehari.

c.       Siklus
·         Siklus menstruasi dihitung dari hari pertama menstruasi sampai tepat satu hari sebelum menstruasi bulan berikutnya. Siklus menstruasi berkisar antara 21-40 hari, dan hanya sekitar 10-15% wanita memiliki siklus 28 hari. Siklus menstruasi dibagi menjadi 3 fase yaitu, fase folikuler, fase ovulatoir dan fase luteal.

·         Setiap bulan, setelah hari ke-5 dari siklus menstruasi, endometrium mulai tumbuh dan menebal sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan.
Sekitar hari ke-14, terjadi pelepasan telur dari ovarium (ovulasi) . Sel telur ini masuk dalam salah satu saluran falopian dan jika pada saat ini terdapat sperma yang masuk maka terjadilah pembuahan. Jika terjadi pembuahan sel telur yang telah dibuahi tersebut akan masuk kedalam rahim dan mulai tumbuh menjadi janin.
Pada sekitar hari ke-28, jika tidak terjadi pembuahan, maka endometrium akan meluruh dan terjadilah siklus menstruasi berikutnya, Menstruasi bisa berlangsung selama 3-5 hari, kadang hingga 7 hari. Proses pertumbuhan dan penebalan endometrium kemudian dimulai lagi pada siklus berikutnya.

d.      Cara menghitung siklus
Masa subur Haid terpendek-18 sampai haid terpanjang - 11
e.       Aspek endokrin
Pusat pengendalian hormone dari system reproduksi adalah hypothalamus. Dua gonadotropic hormones-releasing hormone dari hypothalamus (GnRH), yaitu follicle-stimulating hormone-releasing hormone (FSHRH) dan luteinizing hormone-releasing hormone (LHRH). Kedua hormone itu masing-masing merangsang hipofisis anterior, yang letaknya di sebelah bawah otak (diensefalon) untuk mensekresi follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). FSH dihasilkan oleh sel-sel basofilik (afinitas terhadap basa). Hormon ini mempengaruhi ovarium sehingga dapat berkembang dan berfungsi pada saat pubertas. Folikel primer yang mengandung oosit primer, oleh FSH dikembangkan dari keadaan yang padat menjadi folikel yang vesikuler. Selanjutnya folikel tersebut mensekresi hormone estrogen. LH, dihasilkan oleh sel-sel asidofilik (afinitas terhadap asam), bersama-sama FSH berfungsi mematangkan folikel, dan sel telur, dan merangsang terjadinya ovulasi. Tugas FSH selesai apabila terjadi ovulasi, yaitu 14 hari sebelum haid yang akan datang (siklus 28 hari). Selanjutnya, tugas FSH akan diambil alih oleh LH yang akan menyebabkan folikel robek dan mengeluarkan sel telur (ovulasi). Folikel yang telah melepas ovum selama ovulasi disebut korpus rubrum. Selanjutnya korpus rubrum disusun oleh sel-sel lutein dan disebut korpus luteum. Korpus luteum yang kemudian menghasilkan hormon progesteron yang akan membentuk selaput lendir rahim dan merangsang lapisan lendir rahim untuk menebal. Kondisi ini bertujuan untuk mempersiapkan dinding rongga rahim sebagai tempat sel telur yang telah dibuahi untuk membenamkan diri. Estrogen dan progesterone, pada gilirannya juga mempengaruhi produksi gonadotropic-releasing hormone spesifik, sebagai mekanisme umpan balik yang mengatur kadar hormone gonadotropik .(Sylvia A. Price,1995) (Arjatmo Tjokronegoro,2000)

f.       Gangguan siklus (etiologi)
a.       premenstrual tension (ketegangan prahaid)
Etiologi à idiopatik, ketidakseimbangan estrogen dan progesteron dengan akibat retensi cairan dan natrium, penambahan berat badan, dan kadang-kadang edema. Factor kejiwaan, masalah dlm keluarga, masalah social, dll.
Manifestasi Klinik
Keluhan terdiri dari gangguan emosional berupa iritabilitas, gelisah, insomnia, nyeri kepala, perut kembung, mual, pembesaran dan rasa nyeri pada mammae. Sedangkan pada kasus yg berat terdapat depresi, rasa ketakutan, gangguan konsentrasi, dan peningkatan gejala2 fisik tersebut diatas
Penatalaksanaan
·         progesterone sintetik dosis kecil dapat diberikan selama 8 sampai 10 hari sebelum haid
·         metiltestosteron 5 mg sebagai tablet isap, jangan lebih dari 7 hari
·         pemberian diuretic selama 5 hari
·         pemakaian garam dibatasi dan minum sehari-hari dikurang selama 7-10 hari sebelum haid
·         psikoterapi suportif
b.      mastodinia
c.       mittleschmerz (nyeri pada ovulasi)
d.      dismenore
adalah nyeri haid menjelang atau selama haid, sampai membuat wanita tersebut tidak dapat bekerja dan harus tidur.
Etiologi à idiopatik, diduga factor psikis sangat berperan terhadap timbulnya nyeri
Manifestasi Klinik
Dismenore Primer
·         usia lebih muda
·         timbul setelah terjadinya siklus haid yg tertur
·         sering nulipara
·         nyeri sering terasa sebagai kejang uterus dan spastic
·         nyeri timbul mendahului haid dan meningkat pada hari pertama atau kedua haid
·         tidak dijumpai keadaan patologik pelvic
·         sering memberikan respon terhadap pengobatan medikamentosa
·         pemeriksaan pelvic normal
·         sering dijumpai nausea, muntah, diare, kelelahan, dan nyeri kepala
      Dismenore Sekunder
·         usia lebih tua
·         cenderung timbul setelah 2 tahun siklus haid teratur
·         tidak berhubungan siklus dengan paritas
·         nyeri sering terasa terus-menerus dan tumpul
·         nyeri dimulai saat haid dan meningkat bersamaan dengan keluarnya darah
·         berhubungan dengan kelainan pelvic
·         tidak berhubungan dengan adanya ovulasi
·         seringkali memerlukan tindakan operatif
·         terdapat kelainan pelvic
                  Diagnosis
      Dari keluhan2 yg timbul, selalu berhubungan dengan haid. Dan diduga adanya endometriosis maupun infeksi kronik perlu dilakukan laparoskopi diagnostic
Penatalaksanaan
·         antiprostaglandin
·         pil KB atau pemberian progesterone saja
  • Perdarahan uterus abnormal
a.       gangguan siklus : sering (polimenore), jarang (oligomenore), tidak teratur, tidak haid (amenore)
b.      gangguan perdarahan : sedikit (hipomenore), banyak (hipermenore), terlalu lama (menoragia), bercak (spotting)
c.       perdarahan diluar haid : metroragia



Tidak ada komentar:

Posting Komentar